Tuesday 9 September 2014

PAKEM

oleh : Fitri Apriani Pratiwi



Konsep Dasar PAKEM
PAKEM adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan belajar yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahaman dengan penekanan pada belajar sambil bekerja (learning by doing), sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemnafaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih bermakna, menarik, menyenangkan, dan efektif .
Dari pengertian di atas, jelas bahwa pendekatan PAKEM meskipun yang diharapkan pertama dan utama keaktifan dan kekreatifan peserta didik, namun sebenarnya guru pun dituntut untuk aktif dan kreatif pula. Agar pendekatan PAKEM ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sudah tentu guru harus merancang pembelajarannya dengan baik, melaksanakannya dengan baik, dan akhirnya menilai hasil pembelajaran dengan baik pula. Di samping keaktifan guru, kreativitas guru juga sangat menentukan apakah skenario pembelajarannya dapat berjalan atau tidak.

Alasan Penerapan PAKEM
Sekurang-kurangnya ada dua alasan mengapa pendekatan PAKEM diterapkan di Indonesia, yakni:
1. PAKEM lebih memungkinkan peserta didik dan guru sama-sama aktif terlibat dalam pembelajaran. Selama ini kita mengenal pembelajaran model konvensional yang dinilai hanya guru yang aktif (monologis), sementara peserta didiknya pasif, sehingga pembelajarannya dinilai menjemukan, kurang menarik, dan tidak menyenangkan.
2. PAKEM lebih memungkinkan, baik peserta didik maupun guru sama-sama kreatif. Guru berupaya kreatif, mencoba berbagai cara melibatkan semua peserta didiknya dalam pembelajaran. Sementara peserta didik juga dituntut kreatif pula dalam berinteraksi dengan sesama teman, guru, maupun bahan ajar dengan segala alat bantunya sehingga pada akhirnya hasil pembelajaran dapat meningkat.

Ciri-ciri/Karakteristik PAKEM
Sebagaimana telah kita ketahui PAKEM merupakan kependekan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dari kata-kata itulah kita dapat mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari PAKEM itu sendiri.
3. Aktif
Ciri pertama pendekatan pembelajaran PAKEM adalah aktif. Maksudnya pembelajaran ini memungkinkan peserta didik berinteraksi secara aktif dengan lingkungan, memanipulasi obyek-obyek yang ada di dalamnya dan mengamati pengaruh dari manipulasi obyek-obyek tersebut. Dalam hal ini guru pun terlibat secara aktif, baik dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajarannya.
4. Kreatif
Ciri kedua pembelajaran ini adalah kreatif. Maksudnya pembelajarannya membangun kreativitas peserta didik dalam berinteraksi dengan lingkungan, bahan ajar, dan sesama peserta didik, utamanya dalam menghadapi tantangan atau tugas-tugas yang harus diselesaikan dalam pembelajaran. Dalam hal ini, guru pun dituntut untuk kreatif dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran PAKEM ini.
5. Efektif
Ciri ketiga pembelajaran model ini adalah efektif. Maksudnya, dengan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
6. Menyenangkan
Ciri keempat pembelajaran ini adalah menyenangkan. Maksudnya, pembelajaran PAKEM dirancang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Dalam kaitan ini, Rose and Nicholl (2003) mengatakan bahwa pembelajaran yang menyenangkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Menciptakan lingkungan tanpa stress, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tetap tinggi.
b. Menjamin bahwa bahan ajar itu relevan. Anda ingin belajar ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya bahan ajar.
c. Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif, yang pada umumnya hal itu terjadi ketika belajar dilakukan bersama dengan orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat , waktu rehat dan jeda teratur, serta dukungan antusias.
d. Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
e. Menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami bahan ajar.
f. Mengkonsolidasikan bahan yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks.
Agar pembelajaran dapat menyenangkan dan efektif perlu melibatkan pembelajaran multi-indera
1) Dengan membaca dan memvisualisasikan bahan ajar….berati Anda telah melihatnya ------- Visual
2) Dengan memberi fakta kunci keras-keras, mengajukan pertanyaan, dan menjawabnya…berarti Anda telah mendengarnya ---- Auditorial
3) Dengan menuliskan pokok masalah pada kartu dan menyusunnya dalam urutan logis…berarti Anda telah melakukannya- Kinestetik/Fisik.

Dalam PAKEM sebaiknya kita menggunakan SAVI, yaitu:
- Somatis : belajar sambil bergerak dan berbuat
- Auditori : belajar dengan berbicara dan mendengarkan
- Visual : belajar dengan mengamati dan menggambarkan
- Intelektual: belajar dengan memecahkan masalah dan merenung.

Komponen PAKEM
Sekurang-kurangnya ada empat komponen PAKEM, yaitu:
7. Mengalami: dalam hal ini peserta didik mengalami secara langsung dengan memanfaatkan banyak indera. Bentuk konkretnya adalah peserta didik melakukan: pengamatan, percobaan, penyelidikan, wawancara. Jadi, peserta didik belajar banyak melalui berbuat.
8. Interaksi: dalam hal ini interaksi antara peserta didik itu sendiri maupun dengan guru baik melalui diskusi/tanya jawab maupun melalui metode lain (misalnya, bermain peran) harus selalu ada dan terjaga karena dengan interaksi inilah pembelajaran menjadi lebih hidup dan menarik.
9. Komunikasi: dalam hal ini komunikasi perlu diupayakan. Komunikasi adalah cara kita menyampaikan apa yang kita ketahui. Interaksi tidak cukup jika tidak terjadi komunikasi. Bahkan interaksi menjadi lebih bermakna jika interaksi itu komunikatif.
10. Refleksi: merupakan hal penting lainnya agar pembelajaran itu bermakna. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang memungkinkan terjadinya refleksi dari si peserta didik ketika mereka mempelajari sesuatu. Refleksi di sini maksudnya adalah memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan atau yang sudah dipelajarinya. Dengan refleksi kita bisa menilai efektif atau tidaknya pembelajaran. Jangan-jangan setelah direfleksi ternyata pembelajaran kita yang menyenangkan, namun tingkat penguasaan substansi atau materi masih rendah atau belum tercapai sesuai yang kita harapkan.

No comments:

Post a Comment