LAPORAN FISIKA MODERN
KERAPATAN PELUANG
ELEKTRON
Laporan ini dibuat dalam
rangka menyelesaikan tugas akhir mata kuliah fisika modern
Disusun oleh :
Fitri
Apriani Pratiwi
TEORI
KUANTUM ATOM HIDROGEN
A.
KERAPATAN
PELUANG ELEKTRON
Tidak ada orbit
tertentu
Model
atom bohr untuk atom hidrogen
elektron di bayangkan berputar mengelilingi inti dengan lintasan lingkaran.
Model ini digambarkan dalam koordinat polar berbentuk bola.
Jika
eksperimen tertentu dilakukan dengan sesuai, maka elektron tadi akan selalu
diperoleh pada jarak r = n2a0 (dengan n menyatakan
bilangan kuantum orbit dan a0 merupakan jari-jari orbit terdalam) dari inti
dan pada bidang khatulistiwa q = 900, sedangkan sudut
azimut f
berubah terhadap waktu.
Teori
kuantum atom hidrogen memodifikasi ramalan-langsung Bohr dengan dua cara :
a.
Tidak ada orbit tertentu
Tidakterdapat
harga r, q,
f
tertentu, disini hanya ada peluang relatif untuk mendapatkan elektron pada
berbagai tempat. Ketaktentuan ini ditimbulkan oleh sifat gelombang elektron.
b.
Tidak ada gerak tertentu
Kita
tidak bisa memikirkan (membayangkan) elektron mengelilingi intid alam arti
konvensional, karena kerapatan peluang |y|2
bebas waktu dan dapat berubah banyak dari suatu tempat ketempat lain.
Fungsi
gelombang elektron y dalam atom hidrogen ialah
y
= R Ө q
dengan R
= Rnl(r)
memerikan bagaimana y berubah
terhadap r, bila kuantum total dan orbital dan mempunyai harga n dan l ;
Ө = Өlmi(q)
memerikan bagaimana y
berubah terhadap q bila bilangan kuantum orbital dan
magnetik berharga l dan ml: dan
Φ = Φml (f)
memerikan bagaimana y
berubah terhadap f bila bilangan kuantum magnetiknya ml.
Kerapatan peluang |y|2 dapat ditulis sebagai berikut :
|y|2
= |R|2 |Ө|2|Φ|2
seperti biasa kuadrat setiapf ungsi
yang kompleks diganti dengan dihasilkan fungsi itu dengan konjugate kompleksnya.
1.
Kerapatan peluang azimut
Kerapatan peluang azimuth, diamana fungsi gelombang
azimuth dirumuskan sebagai berikut :
Φ(f)
= AeimlΦ
Kerapatan
peluang azimuth |Φ|2 ialah :
|Φ|2
= Φ* Φ = A2e-imlΦ eimlΦ = A2e0
= A2
Sehingga
peluang untuk mendapatkan elektron pada sudut azimuth tertentu f
merupakan konstanta yang tidak bergantung dari semua f.kerapatan
peluang elektron simetri terhadap sumbu z tidak perduli keadaan kuantumnya
bagaimana, dan elektron mempunyai peluang yang sama untuk didapatkan pada sudut
f
seperti pada sudut f lain.
Menurut pendapat kelompok kami:
2.
Kerapatan
peluang radial
Bagian radial R dari fungsi gelombang, berkelakuan
lain dari Φ, tidak saja berubah
terhadap r, tetapi berubahnya dengan cara berbeda untuk setiap kombinasi
bilangan kuantum n dan l.
Menurut
pendapat kelompok kami:
Contoh kongkrit kerapatan peluang radial terjadi
pada orbital s yang berbentuk seperti bola.Orbital 1s dibagi menjadi beberapa
kulit yang tipis berbentuk bola yang berurutan.Plot yang menunjukan peluang
ditemukannya elektron pada kulit inilah yang disebut peluang radial sebagai
fungsi jarak yang menunjukan bahwa peluang maksimumnya adalah pada jarak 52,9
pm dari inti.Menariknya nilai ini sama
dengan jari-jari orbital paling dalam n=l dalam model bohr.
3.
Kerapatan
peluang untuk mendapat elektron
Kerapatan peluang elektron pada titik r, f,
Φ berbanding lurus dengan |y|2, tetapi peluang yangs
ebenarnya untuk mendapatkannya dalam unsur volume infinitesimal dV ialah |y|2
dV. Sekarang dalam koordinat polar berbentuk bola
dV
= r2 sin q
dr dq
d f
karena
Ө dan Φ adalah fungsi ternormalisasi, peluang yangs ebenarnya P9r)dr untuk
mendapatkan elektron atom hidrogen pada suatu tempat antara r dan r + dr dari
inti ialah
P(r)dr = r2|R|2dr
4.
Perbandingan antara model kuantum dan model Bohr
Harga peluang
terbesar dari r untuk electron 1s adalah tepat sama dengan a0,
jari-jari orbital keadaan dasar electron dalam model Bohr. Namun, harga
rata-rata r untuk electron 1s adalah 1,5 a0 yang mempunyai tingkat
energi sama dengan model kinetika kuantum dan model Bohr.
Penyimpangan
serupa ini dapat dihilangkan karena energi electron bergantung dari 1/r dan
bukan langsung dari r, ternyata harga rata-rata 1/r untuk electron 1s tepat
sama dengan 1/a0.
5.
Kerapatan peluang zenital
Fungsi Ө berubah
terhadap sudut zenith θ untuk setiap bilangan kuantum l dan mt
kecuali untuk l=mt=0, yang menyatakan keadaan s. Karena |Ө|2
juga konstan, kerapatan peluang electron |ψ|2 berharga sama untuk
suatu harga r tertentu dalam setiap arah. Namun, electron pada keadaan lain
mempunyai kebergantungan terhadap sudut, kadang-kadang dalam bentuk yang sangat
rumit.
6.
Perbandingan model kuantum dan Bohr untuk keadaan
lainnya
Distribusi
kerapatan peluang electron untuk keadaan 2p dengan mt=±1, missal
menyerupai donat pada bidang katulistiwa yang berpusat pada inti, dan
perhitungan menunjukkan bahwa jarak berpeluang terbesar untuk electron diukur
dari inti ialah 4r0-tepat sama dengan jari-jari orbit Bohr untuk
bilangan kuantum total yang sama.
B. TRANSISI
RADIATIF
Elektron melompat dari suatu keadaan ke keadaan lain
Ketika
merumuskan teori atom hydrogen, Bohr telah dipaksa untuk mengambil postulat
bahwa frekuensi radiasi v yang
dipancarkan atom yang melloncat dari tingkat energi Em ke energi yang lebih
rendah En adalah :
v = Em – En
h
1. Harga
ekspresi x dalam suatu keadaan kuantum
Fungsi gelombang
bergantung waktu ψn dari sebuah electron dalam keadaan dengan
bilangan kuantum n dan energi En merupakan perkalian dari fungsi gelombang
bebas waktu ψn dan suatu fungsi yang berubah terhadap waktu dan
frekuensi.
2. Fungsi
gelombang komposit
Fungsi gelombang
ψ sebuah electron yang dapat berada dalam kedua keadaan n dan m dapat ditulis
3. Harga
ekspektasi x selama transisi
Rumus untuk harga
ekspektasi (x) dari kedudukan electron yaitu :
4. Frekuensi
radiasi sama dengan frekuensi osilasi electron
Jika electron
berada dalam keadaan n atau m, peluang b2 atau a2
bergantian berharga 0 dan harga peluang ekspektasi kedudukan electron konstan.
Jika electron melakukan transisi antara kedua keadaan itu, kedudukannya
berisolasi dengan frekuensi v. Frekuensi ini identik dengan frekuensi menurut
postulat Bohr dan telah terbukti secara eksperimental.
C. KAIDAH
SELEKSI
Ada transisi yang memiliki peluang lebih besar dari
yang lain
1. Transisi
yang diperbolehkan dan terlarang
Kita tidak
memerlukan pengetahuan harga peluang a dan b sebagai fungsi waktu, juga tidak
memerlukan fungsi gelombang ψn dan ψm untuk menentukan v.
namun, kita memerlukan kuantitas tersebut jika kita ingin menghitung peluang
suatu transisi terjadi. Syarat umum yang diperlukan suatu atom dalam keadaan
eksitasi untuk memancarkan radiasi ialah
2. Kondisi
untuk transisi yang diperbolehkan
Ada tiga bilangan
kuantum yang diperlukan untuk meneentukan keadaan awal dan akhir yang
bersangkutan dalam transisi radiatif.
3. Kaidah
seleksi untuk transisi yang diperbolehkan
Kaidah seleksi :
4. Elektrodinamika
kuantum
Analisis berikut
ini mengenai transisi radiatif sebuah electron berdasarkan campuran konsep
klasik dan konsep kuantum. Secara klasik muatan berosilasi seperti itu
menimbulkan gelombang elektromagnetik berfrekuensi sama v, dan memang radiasi
yang diamati memiliki frekuensi itu. Namun, konsep klasik tidak selalu dapat
diandalkan dalam proses atomic, dan diperlukan perlakuan yang lebih mendalam.
Perlakuan semacam itu disebut elektrodinamika
kuantum.
5. Fluktuasi
vakum
Elektrodinamika
kuantum menerangkan mekanisme yang menimbulkan transisi spontan sebuah atom
dari suatu keadaan energi ke yang lebih rendah. Semua medan listrik dan
magnetic ternyata berfluktasi tetap disekitar E dan B yang diharapkan secara
klasik. Fluktuasi seperti itu terjadi juga ketika secara klasik E=B=0.
Fluktuasi inilah yang mengimbas pancaran foton spontan oleh atom dalam keadaan
eksitasi.
D. EFEK
ZEEMAN
Atom dalam medan magnetic
Dalam medan
magnetic eksternal B, sebuah dwikutub magnetic mempunyai energi potensial Vm
yang bergantung dari besar momen magnetic μ dan orientasi momen ini terhadap
medan.
1. Energi
potensial dwikutub magnetic
Torka τ pada
sebuah dwikutub magnetic dalam sebuah medan magnetic berkerapatan fluks B ialah
τ = μB sin θ
2. Momen
magnetic sosok arus
Karena gerak magnetic
electron orbital dalam sebuah electron orbital dalam sebuah atom hydrogen
bergantung dari momentum sudut L, besar dan arah L terhadap medan menentukan
berapa besar sumbangan megnetik pada energi total atom jika terletak dalam
medan magnetic. Momen magnetic sebuah sosok arus ialah :
3. Momen
magnetic dan rasio giromagnetik
Dengan
membandingkan rumus momen magnetic μ dan momentum sudut L :
4. Energi
magnetic dan magneton Bohr
Energi magnetic
Kuantitas eh/2m
disebut magneton Bohr
5. Sub
keadaan mempunyai energi berbeda dalam medan megnetik
Dalam medan
magnetic, energi keadaan atomic tertentu bergantung pada harga ml seperti juga
pada n. Keadaan dengan bilangan kuantum total n terpecah menjadi beberapa
subkeadaan jika atom itu berada dalam medan magnetic, dan energinya bisa
sedikit lebih besar atau lebih kecil dari keadaan tanpa medan magnetic.
6. Efek
Zeeman normal
Efek Zeeman
normal terdiri dari garis spectral berfrekuensi v0 terpecah menjadi
tiga komponen berfrekuensi
Sesi
Tanya Jawab
1.Jelaskan Gejala Efek
Zeeman normal?(Jane)
Jawaban Kelompok Kami:
Efek Zeeman meruapakan terpecahnya
garis spectral oleh magnetic.Dengan pecahnya spectral tersebut maka Vo terpecah
menjadi 3 komponen frekuensi.yaitu:
Jika
dalam medan magnetik energi keadan atomik tertentu bergantung pada harga me
seperti juga pada n.Keadan dengan bilangan kuantum total n terpecah menjadi
beberapa sub-keadaan jika atom itu berada dalam medan magnet,dan energinya bisa
sedikit lebih besar atau lebih kecil dari keadaan tanpa medan magnetik.Gejala
itu menyebabkan terpecahnya garis spektrum individual menjadi garis-garis
terpisah jika atom dipancarkan keadan medan magnetik,dengan jarak antara garis
bergantung dari besarnya medan itu.
2.Jelaskan
kerapatan Peluang Azimuth dan Radial? (Eka)
Jawaban
Kelompok Kami:
Kerapatan
peluang azimuth dimana kerapatan peluang elektron simetri terhadap sumbu z
tidak perduli keadaan kuantumnya bagaimana, dan elektron mempunyai peluang yang
sama untuk didapatkan pada sudut seperti pada sudut lain.
Sedangkan.Bagian
radial R dari fungsi gelombang, berkelakuan lain dari Φ, tidak saja berubah
terhadap r, tetapi berubahnya dengan cara berbeda untuk setiap kombinasi
bilangan kuantum n dan l.
3.
Apa contoh dari kerapatan peluang radial ? (Purwati)
Jawaban Kelompok Kami:
Contoh
kongkrit kerapatan peluang radial terjadi pada orbital s yang berbentuk seperti
bola.Orbital 1s dibagi menjadi beberapa kulit yang tipis berbentuk bola yang
berurutan.Plot yang menunjukan peluang ditemukannya elektron pada kulit inilah
yang disebut peluang radial sebagai fungsi jarak yang menunjukan bahwa peluang
maksimumnya adalah pada jarak 52,9 pm
dari inti.Menariknya nilai ini sama dengan jari-jari orbital paling
dalam n=l dalam model bohr.
4.Apa
kelebihan dan kelemahan dari teori atom Bohr?(Riza Septiana)
Jawaban
Kelompok Kami:
Keberhasilan teori Bohr terletak pada
kemampuannya untuk meeramalkan garis-garis dalam spektrum atom hidrogen.Salah
satu penemuan adalah sekumpulan garis halus, terutama jika atom-atom yang
dieksitasikan diletakkan pada medan magnet
Sedangkan,kelemahan atom Bohr antara lain:
1. Struktur garis halus ini dijelaskan melalui
modifikasi teori Bohr tetapi teori ini tidak pernah berhasil memerikan spektrum
selain atom hydrogen
2.
Belum
mampu menjelaskan adanya stuktur halus(fine structure) pada spectrum, yaitu 2
atau lebih garis yang sangat berdekatan
3.
Belum
dapat menerangkan spektrum atom kompleks
4.
Itensitas
relatif dari tiap garis spektrum emisi.
5.
Efek
Zeeman, yaitu terpecahnya garis spektrum bila atom berada dalam medan magnet.
6.
Apa perbedaan model atom niels bohr &
mekanika kuantum?
Jawaban Kelompok Kami:
Niels Bohr :
1.
Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta yang
terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini berarti tidak
setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang dimungkinkan ada
yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
2.
Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan
sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil di
dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
Sedangkan.
ATOM
MEKANIKA KUANTUM:
1.Gerakan
elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak
stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi
gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling
besar ditemukannya elektron dengan
keadaan tertentu dalam suatu atom)
2.Bentuk
dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya.
(Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
3.Posisi
elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang
pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya electron
7. Apakah
kerapatan elektron akan memberikan gaya tarik-menarik atau tolak menolak? (Paul
Simbolon)
Jawaban Kelompok Kami:
hal itu akan bergantung secara sederhana pada
di daerah mana kerapatan elektron tersebut diletakkan secara spasial. Dalam
usaha untuk memahami hal ini, marilah kita mempelajari dua kasus yang ditunjukkan
dalam Gambar 4.3, (a) sebuah elektron diletakkan di tengah antara dua buah
proton dan (b) sebuah elektron diletakkan di luar pada jarak setengah dari
jarak antara proton.
Dalam kasus (a), jarak antara elektron di titik
tengah dan sebuah proton adalah setengah dari jarak antara proton dan dengan
demikian gaya tarik-menarik pada proton yang disebabkan oleh elektron adalah
empat kali lebih besar dibandingkan dengan gaya tolak menolak antar proton
(lihat Contoh 1.2). Pada situasi (a), kedua proton akan mendekat satu dengan
yang lainnya, disebabkan oleh gaya tarik-menarik elektron melebihi gaya tolak
antara proton. Dalam kasus (b), proton berada dekat dengan elektron akan
tertarik keluar oleh elektron dengan besaran gaya yang sama dengan kasus dalam (a),
dimana proton yang lain dalam jarak yang jauh ditarik kearah yang sama akan
tetapi sangat lemah dengan besaran (1/3)2 kali dari gaya yang bekerja pada
proton dalam jarak yang pendek. Meskipun dalam kasus ini elektron menarik kedua
proton ke arah kanan, proton yang terdekat akan tertarik lebih kuat dan akan
mengakibatkan pemisahan relatif dari proton. Efek yang terjadi dalam (b) akan
mempercepat gaya tolak-menolak antara dua buah proton.
Ketika sepasang inti
saling tarik-menarik oleh gaya yang disebabkan oleh kerapatan elektron dalam
daerah terikat, yang menghilangkan gaya tolak-menolak di antara mereka,
inti-inti tersebut secara bersama-sama terikat dan membentuk ikatan. Mekanisme
ini akan menghasilkan sebuah ikatan kimia yang disebabkan oleh perilaku
kerapatan elektron.
Hai, boleh minta laporan nya dalam format doc? Terima kasih
ReplyDelete